watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PENGORBANAN DEMI CINTA

Namaku Sobari, biasa dipanggil Bari. Sudah 3 tahun
ini aku bekerja di salah satu rumah produksi yang
biasa membuat sinetron.
Aku bekerja di bagian audisi dengan atasanku, Pak
Haris. Orangnya cukup galak, umurnya sekitar
45an, badannya masih tegap dan kekar karena dia
memang keturunan tentara.
Hari itu dia memanggilku ke ruangannya.
“Bar, bulan depan kita ada produksi sinetron baru.
Untuk pemain utama aku sudah dapat, tapi aku
butuh pemain pembantu dengan kriteria cewek
yang cantik dan seksi. Kamu tolong siapin audisi
untuk itu ya!” perintah pak Haris padaku.
Seperti biasa aku segera mengatur untuk diadakan
audisi untuk pemeran yang dicari Pak Haris. Tapi
aku langsung inget dengan tetanggaku yang
bernama Siska, aku berpikir sepertinya dia cocok
untuk ikut audisi ini. Siska orangnya cukup cantik,
dan bodinya juga seksi seperti Sarah Azari. Saat ini
dia sedang menganggur dan belum mendapat
pekerjaan selesai dari kuliahnya.
Sebenarnya aku sudah lama memendam hasrat
pada Siska, pernah sewaktu SMU aku menjadi
kakak kelasnya dan “nembak” dia, tapi dia menolak
alesannya masih kecil dan belum siap pacaran. Tapi
sekarang dia sudah punya pacar mahasiswa salah
satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Rumahku dengan rumah Siska tidak terlalu jauh,
hanya terpaut 3 rumah. Setiap hari semasa dia
masih sekolah, dia selalu melewati rumahku.
Dengan pakaian sekolahnya yang ketat, aku sering
membayangkan tubuhnya yang seksi itu.
Payudaranya yang kenyal, dan isi dibalik roknya
membuatku sangat penasaran.
Segera saat itu juga aku telpon dia.
“Halo, bisa bicara dengan Siska?” tanyaku di
telepon.
“Iya ini Siska, dari siapa ya?”
“Ini mas Bari, gini aku mau ngajakin kamu ikut
audisi di kantorku kalau kamu sedang tidak sibuk.
Kebetulan kami sedang mencari pemeran cewek
yang centik dan seksi. Pas sekali dengan kamu.”
Godaku
“Ah, mas Bari bisa aja. Aku sih setuju aja mas.
Kapan audisinya? Tapi kira-kira bisa lulus ga?”
“Udah tenang aja, ntar mas Bari bantu. Yang
penting Siska datang aja dulu. Besok hari Rabu
siang jam 1 ya. Aku tunggu di kantor mas. Dan
jangan lupa pake pakaian yang seksi ya.”
“OK Mas, tenang aja. Sampai ketemu.”
Pada hari-H nya dia datang ke kantorku dengan
diantar oleh pacarnya. Siska mengenakan pakaian
cukup seksi, dengan kemeja lengan panjang tapi
kancing bagian atasnya sengaja dia buka, jadi
lipatan payudaranya cukup nampak. Aku jadi
semakin bernafsu saja melihat dia seperti itu.
“Halo mas Bari, kenalin ini Riko.” Siska
memperkenalkan pacarnya padaku.
“Halo aku Bari. Aduh Siska kamu cantik sekali, dan
seksi pula. Pasti bosku suka sekali sama kamu, dan
pasti kamu diterima.”
Pujianku pada Siska itu membuat pacar dia jadi
sedikit sewot, tapi aku cuekin aja dia.
“Ayo Sis, langsung masuk ka ruangan audisi aja.
Bosku sudah menunggu.”
Segera aku dan Siska meninggalkan pacarnya yang
sedang sewot itu di ruang tunggu.
Di dalam, Pak Haris sudah menunggu dan akhirnya
audisipun dimulai.
Sekitar 15 menit audisi, aku mengantar Siska keluar.
Tapi kemudian pak Haris memanggilku lagi “Bari..!!
Kesini sebentar..!!” teriak Pak Haris dari dalam
ruangan.
Aku segera bergegas meninggalkan Siska dan
menuju ruangan itu.
“Iya Pak, Kenapa? Ada yang bisa saya bantu?”
tanyaku.
“Cewek tadi teman kamu ya? Cukup seksi juga dia.
Apa kamu mau kalau aku meluluskan dia untuk
sinetron ini?”
“Iya Pak, dia tetangga saya. Ya saya berharap dia
bisa lulus Pak. Emangnya kenapa Pak?”
“Aku bisa saja meluluskan dia, tapi dengan satu
syarat, aku mau tidur dengan dia semalam. Bisa
ga?”
Cukup kaget aku mendengar permintaan Pak Haris
itu, sebenarnya sudah biasa cewek yang akan ikut
main sinetron “dicobain” sama Pak Haris, tapi
berhubung Siska tetanggaku aku jadi sedikit
canggung.
“Beneran Pak? Nanti saya coba bicara sama dia dulu
Pak.”
“Bagus, usahain ya.”
Beberapa hari aku bimbang bagaimana bicara
dengan Siska mengenai hal ini. Sedangkan jika tidak
aku lakukan bisa-bisa Pak Haris yang marah padaku
dan bahkan aku bisa dipecat.
Akhirnya kuberanikan diri menelpon Siska untuk
memberitahu hal ini. Di telepon aku Cuma bilang
bahwa Siska diditerima untuk audisi sinetron ini,
tapi dia harus menemui Pak Haris di hotel X untuk
menandatangani kontrak. Aku tidak bilang kalo dia
akan ditiduri Pak Haris disana.
Awalnya Siska bingung kenapa harus di hotel, tapi
akhirnya dengan berbagai alasan yang kuberikan
akhirnya aku setuju saja.
Setelah sepakat ketemuan di hotel jam 3 sore, aku
segera memberitahu Pak Haris dan ternyata dia
mengajakku untuk menemaninya disana. Wah,
kesempatan nih aku ngliat Siska dikerjain sama laki-
laki.
Di hotel itu, sesuai pesanku Siska datang sendiri. Di
lobby aku temui dia dan aku beritahu bahwa pak
Haris menunggu di kamar 512. Aku segera
mengantar Siska kekamar itu. Di jalan, isi dalam
celanaku jadi semakin tegang saja membayangkan
apa yang akan dilakukan Pak Haris padanya. Kami
masuk di kamar itu dan Pak Haris sedang duduk di
ranjang menunggu kami.
“Selamat sore Pak.” Sapa Siska pada Pak Haris.
“Iya, selamat sore. Cantik sekali kamu Siska.” Balas
Pak Haris, memang Siska dengan rambutnya yang
lurus sebahu dan mengenakan baju yang cukup
seksi membuat setiap lelaki pasti tertarik padanya.
“Bari, kamu tetap disini saja jagain kami.”
“Terus bagaimana dengan kontraknya Pak?” tanya
Siska yang sudag sangat penasaran.
“Tenang aja, kontrak pasti buat kamu. Tapi kamu
layani dulu Pak Haris disini yah?” jawabku ke Siska.
“Layani apa maksud mas Bari?”
“Pak Haris ingin tidur sama kamu sekali saja dan
kontrak sinetron itu pasti diberikan ke kamu.”
“Mas Bari serius? Apa-apaan ini?”
Saat sedang bingung-bingungnya, Siska
bertambah kaget karena tiba-tiba Pak Haris sudah
memeluknya dari belakang, menggerayanginya
dengan tangganya yang kekar.”
Siska memberontak dan berusaha melepaskan diri
dari Pak Haris, tapi tangan pak Haris dengan kuat
tetap memeluknya.
“Tidak!! Lepaskan aku atau aku akan teriak” ancam
siska sembari berusaha melepaskan diri.
“Ayolah cantik, aku janji karir kamu akan bagus
nanti sebagai aktris. Layani saja aku hari ini” rayu
pak Haris
“Iya Sis, apa artinya pengorbanan kamu ini jika
nanti kamu bisa sukses dan jadi bintang terkenal.”
Tambahku.
Entah terhipnotis atau terbujuk rayuan itu, rontaan
Siska yang tadi sangat kuat ingin melepaskan diri,
kini semakin melemah dan akhirnya dia hanya
pasrah saja oleh perlakuan pak Haris.
“Nah gitu dong, anak manis.”
Pak Haris melucuti pakaian Siska satu persatu, dan
Siska hanya diam pasrah dengan pandangan
kosong, sepertinya dia sedang memikirkan tawaran
dari pak Haris itu dan sedang membayangkan
menjadi aktris besar.
Setelah Siska telanjang bulat, kini Pak Haris yang
melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang
bulat juga. Aku hanya terpana menyaksikan
kemolekan tubuh Siska yang tanpa sehelai
benangpun itu. Kedua payudaranya tampak indah
dan kulitnya yang putih mulus semakin membuat
dia terlihat sempurna sebagai seorang wanita.
Kini Pak Haris sedang menciumi leher Siska sambil
kedua tangannya meremas-remas payudara kenyal
Siska. Jilatan-jilatan Pak Haris membasahi leher
Siska yang putih mulus. Sesekali mulut Siska yang
mungil itupun dilahapnya dengan buas.
Sekitar 10 menit pak Haris puas menciumi bagian
ata tubuh Siska. Siska hanya pasrah saja menikmati
permainan lidah pak Haris.
Saat pak Haris memainkan puting Siska dengan
lidahnya, Siska sedikit menggelinjang karena geli.
“Emmmh.. Pak.. pelan pelan. Geli Pak” rintih Siska
sambil menggelinjang.
Dan kini jilatan-jilatan lidah pak Haris turun menuju
ke lubang kewanitaan Siska.
Siska semakin tidak tahan menahan geli saat pak
Haris dengan lihainya memainkan lidahnya ke
memek Siska yang sedikit ditumbuhi bulu halus itu.
“Emh.. emh.. geli Pak.” rintih Siska lagi sambil
tangannya meremas bantal untuk menahan geli.
Beberapa menit kemudian, pak Haris yang masih
bermain di wilayah memek siska, kini mengocok
lubang itu dengan jari tangannya. Pertama
dimasukannya satu jari ke memek Siska dan
digerakannya keluar masuk. Kemudian dua jarinya
dimasukkan dan kocokannya semakin cepat. Siska
merintih-rintih menahan entah sakit atau nikmat
yang dirasakannya. “Ah.. ah.. mmmh… Paak..”
“Gimana sayang, nikmat kan? Mau terus kan?”
tanya pak Haris sambil terus memainkan
tangannya.
Siska sepertinya sudah lupa dengan segala
kebimbangannya yang tadi dia rasakan. Kini dia
hanya merasakan kenikmatan dunia yang tiada
taranya. Nafsunya sudah mengalahkan akal
sehatnya.
“Gimana rasanya sayang? Enak kan?”
“Ah.. emmh.. enak.. Pak… emmh..” rintihnya. “ter..
us.. paaak…”
Selesai mengocok memeknya, kini pak Haris berdiri
dan menodongkan kontolnya yang sudah tegak
berdiri dari tadi ke depan muka Siska dan segera
ditariknya kepala Siska dan diarahkannya ke mulut
mungil Siska untuk mengulumnya. Mulut Siska
yang tidak terlalu besar tampak kesulitan menerima
kontol besar pak Haris, tapi pak Haris terus
memaksakannya untuk masuk dan
meggerakannya maju-mundur.
“Aaah.. gila enak banget sedotan kamu sayang.
Kamu memang cewek yang hebat Siska” pak Haris
semakin cepat mendorong kontolnya keluar-masuk
ke mulut Siska sehingga terkadang Siska tersedak.
Tak kusangka juga ternyata Siska cukup pandai
juga memainkan kontol lelaki dengan mulutnya.
Atau mungkinkan selama ini dia sudah pernah
bercinta dengan laki-laki lain?
Setelah Siska tampak kecapean mengulum kontol
besar itu, kini pak Haris siap menghujmkan
rudalnya ke targetnya yaitu memek Siska.
Pak Haris menghadapkan rudalnya di depan
memek Siska yang sudah basah. “Pak, pelan pelan
ya. Memek siska masih sempit soalnya.” Pinta
siska.
Siska dalam posisi terlentang dan pak Haris
menindihnya dari atas sambil mengarahkan
kontolnya ke lubang tujuan.
Dan Blesss..! seiring dengan masuknya kontol itu ke
memek sempit itu, Siska memekik tertahan
menahan sakit.
“Akh.. pelan-pelan pak. Sakit sekali.”
“Maaf sayang, abisnya memek kamu sempit
banget, jadi sulit masuknya. Tahan ya, nanti juga
pasti jadi enak.”
Setelah berhasil masuk seluruhnya, kembali pak
Haris memainkannya maju mundur sambil dia
ciumi bibir dan kedua payudaranya. Siska juga tak
kalah buas membalas lumatan bibir pak Haris itu.
Sekitar 5 menit kemudian, tubuh Siska mengejang
pertanda dia sudah memperoleh orgasmenya.
“Aha, kamu sudah terpuaskan ya? Baru begitu saja
sudah orgasme. Lanjut ya sayang.”
Ada sekitar 15 menit pak Haris menghajar memek
siska. Rambut Siska sudah acak-acakan dan seluruh
tubuhnya sudah basah dengan keringat, tapi
tampaknya pak Haris masih kuat bertahan lama.
“Akh.. akh.. emmmh.. Pak… ahhh…” Siska meracu
tak karuan menahan nikmat yang dirasakan.
Kemudian pak Haris merubah posisi, kini dia
tiduran terlentang di ranjang dan Siska dia suruh
duduk di atasnya sehingga dia bisa menusuk-
nusukan kontolnya ke memek Siska dari bawah.
Dan bles, kontol itu masuk lagi ke lubang memek
Siska. Siska sendiri lama kelamaan tampak
menikmati juga dengan menggoyang-goyangkan
pinggulnya untuk menerima tusukan kontol pak
Haris dari bawah. Keringat semakin deras
menggucur di badan kedua manusia yang sudah
lupa kesadaran itu. Payudara Siska yang
menggantung-gantung diremas-remas dengan
kasar oleh pak Harsi, namun Siska tidak peduli,
yang dia rasakan sekarang hanyalah hasrat
menggebu-gebu untuk memuaskan nafsunya.
Setiap kali kontol pak Haris menusuk ke atas, Siska
selalu memekik pelan. Dan terkadang pak Haris
mempercepat tusukannya ke memek Siska.
Pemandangan itu sungguh membuat aku jadi
sangat bernafsu, dan timbul niatku untuk
melakukan hal yang sama pada Siska. Kontolkupun
sudah berdenyut-denyut ingin mencari pelarian.
Tapi tetap kutahan sampai permainan mereka
selesai.
Lalu pak Haris menidurkan Siska yang sudah
benar-benar lemas ke ranjang dengan posisi
terlentang.
Gila, mau diapain lagi nih cewek? Gumamku dalam
hati yang kasihan melihat Siska yang sudah lemas
tak berdaya tapi tetap diserang terus oleh pak Haris.
Dari posisi Siska terlentang di ranjang, pak Haris
mengangkat kaki kanan Siska ke pundaknya dan dia
hujamkan lagi kontolnya ke memek Siska. Slep..
slep.. slep.. suara kedua kelamin mereka kembali
beradu.
Siska sudah terengah-engah kehabisan tenaga, tapi
sebaliknya pak Haris semakin mempercepat
gerakannya.
“Akh.. akh.. uuhh.. mmmh…” Siska semakin
meracau tak karuan dengan badannya terdorong-
dorong seiring gerakan pak Haris.
Selama hampir 10 menit, Siska menahan serangan
pak Haris yang seperti sudah kesetanan. Tiba-tiba
pak Haris menarik kontolnya dari memek Siska dan
dia mengocok kontolnya di depan muka Siska
“Aakh… aku keluar…” crot.. crot.. croot… pejuh pak
Haris muncrat semua ke muka Siska sehingga
membasahai wajah sayu itu.
“Aaaaah puas banget aku sayang. Kamu benar-
benar luar biasa. Belum pernah aku sepuas ini
berhubungan badan dengan perempuan.” Pak
Haris memuji Siska.
Pak Haris segera memakai pakaiannya sedangkan
Siska masih tertidur lemas di ranjang, matanya
sayu dan badannya masih berpeluh keringat.
“Hei Bari, dari tadi kamu Cuma melongo saja disitu,
emang kamu ga kepengen kayak aku tadi. Sana
nikmati saja gadis itu, bukannya kamu sudah lama
memendam rasa pada dia? Sana mumpung ada
kesempatan.”
Aku kaget mendengar perkataan pak Haris, tapi
jujur dalam hatiku memang bergejolak penuh
hawa nafsu terhadap Siska. Dan memang benar
kapan lagi aku punya kesempatan seperti ini?
Dan sekarang sepertinya aku yang kerasukan setan,
langsung kudekati Siska yang masih meringkuk
lemas di ranjang. Kubuka semua pakaianku sampai
telanjang bulat. Siska yang melihatku jadi
bertambah kaget.
“Mas Bari mau apa? Jangan Mas, Siska sudah ga
kuat.”
Takkupedulikan lagi kata-katanya dan langsung
kubangunkan dia dan kuposisikan merangkak
membelakangiku. Pemandangan bongkahan pantat
indah dan memek merah dari seorang gadis yang
sudah lama kusukai bagaikan mimpi yang menjadi
kenyataan bagiku. Langsung kuarahkan kontolku
yang sudah menegang ke arah memeknya yang
merah merekah itu.
“Jangan Mas Bari..” Siska kembali meronta, tapi
blesss… kembali memeknya disumpali dan kali ini
oleh kontolku.
Kontolku dapat masuk dengan lancar, mungkin
karena lubang memeknya sudah sedikit “terbuka”
oleh karena pak Haris tadi.
Saat kontolku masuk penuh ke dalam, kurasakan
nikmat yang selama ini belum pernah aku rasakan.
Dan langsung saja kugenjot memeknya dari
belakang dengan posisi dogy style. Gerakanku
yang cukup keras membuat Siska terdorong maju-
mundur juga sehingga payudaranya terlihat
terayun-ayun.
Segera kuraih kedua benda kenyal itu dan kuremas-
remas sembari tetap kugenjot dia.
“Akh.. akh.. aku.. su..dah.. tidak.. kuat.. akh.. mas.”
Rintihnya
Keringatnya kembali mengucur deras dan begitu
juga aku.
Sekitar 15 menit aku menggenjotnya, dan kini
kuhadapkan kontolku di mukanya untuk dihisap
seperti pak Haris tadi.
Tanpa menunggu perintahku Siska segera meraih
kontolku dan memasukannya ke mulutnya sambil
terkadang mengocoknya.
Aku melenguh keenakan merasakan permainan
mulut Siska dan kocokan tangannya.
Beberapa menit kemudian, saat kontolku masih
didalam mulut Siska, kurasakan klimaksku akan
segera datang dan kubiarkan saja kontolku tetap di
dalam mulutnya. Dan akhirnya croot..croot…
pejuhku tumpah di dalam mulut Siska hingga dia
memuntahkannya karena terlalu banyak. Tapi ada
beberapa yang tertelan olehnya.
“Waaah, nikmat sekali ternyata ngentotin kamu Sis.
Mas benar-benar puas banget.”
Siska kembali ambruk ke ranjang dengan mulut
yang belepotan oleh pejuhku.
Dengan HPku, kufoto dia karena posenya sangat
seksi yang tanpa busana dan berpeluh keringat itu.
Kujadikan foto itu kenang-kenangan
persetubuhanku dengan Siska hari itu.
Setelah kejadian itu, Siska mendapatkan peran
dalam sinetron itu sesuai janji pak Haris.
Dan kami berjanji tidak akan menceritakan kejadian
itu pada siapapun.


Adult | GO HOME | Exit
1/1490
U-ON

inc Powered by Xtgem.com